Kepulauan Indonesia merupakan suatu gugusan terpanjang dan terbesar didunia, yang
senantiasa kaya akan budaya. Beraneka ragam budaya serta adat istiadat merupakan
khasanah untuk berwawasan nusantara. Maka dari itulah sudah menjadi motto yang
termaktub dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Dapat
disadari diantara banyaknya kebudayaan itu, sebagian besar bangsa kita
belum mengenalnya, terutama budaya bangsa yang ada ditiap-tiap daerah
yang ada di tanah air. Karena dengan adanya pengenalan yang lebih dekat
serta mendalami budaya itu lebih dekat serta memperdalam saling
pengertian itu akan otomatis merupakan jaring pengikat kesatuan
Indonesia dan akhirnya mampu sebagai modal untuk pembangunan, budaya
khususnya.
Kebudayaan nasional merupakan suatu cita-cita bangsa
Indonesia yang memang layak diperjuangkan, dikembangkan dan
ditingkatkan dari masa ke masa. Dia harus dibina dan dikembangkan
sedemikian rupa sehingga Indonesia mempunyai suatu kebudayaan nasional
yang dapat memberi nafas dan warna kehidupan yang cemerlang : kedalam
terhadap bangsa Indonesia, keluar terhadap bangsa-bangsa lain dalam
pergaulan internasional. Kebudayaan nasional itu hendaknya merupakan
suatu tanda akan identitas bangsa Indonesia uang mempunyai sisi-sisi
yang positif. Maksudnya kebudayaan nasional itu seyogyanya
memperlihatkan kelebihan martabat bangsa Indonesia, kemampuan yang
setara dengan bangsa-bangsa lain yang terkemuka didunia, sehingga
bangsa Indonesia itu dihargai oleh bangsa lain sebagai bangsa yang
dipercaya, bermartabat luhur, serta mempunyai kreatifitas yang positif
terhadap pembangunan umat manusia. Kebudayaan nasional tumbuh dari
kebudayaan daerah, Namun budaya daerah harus dapat lestari disisi
kebudayaan nasional .
Cf Goodenough dan DM.Schneider kebudayaan ini
menekankan bahwa sebuah totalitas komplek yang memuat tiga rangkaian
gejala yang saling berhubungan : peralatan dan teknis ringkasnya ,
teknologi yang telah ditemukan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan berbagai kepercayaan, nilai dan aturan yang
diciptakan manusia sebagai alat untuk mendefenisikan hubungan mereka
satu dengan lainnya dan dengan lingkungan alamnya.
Selanjutnya ia
mengemukakan ada empat karakteristik utama kabudayaan. Pertama,
kebudayaan mendasarkan diri kepada sejumlah simbol. Simbol sangat
esensial bagi kebudayaan karena ia merupakan mekanisme yang
diperlukan untuk menyimpan dan mentransmisikan sejumlah besar
informasi yang membentuk kebudayaan. Kedua, kebudayaan itu dipelajari
dan tidak tergantung pada pada pewarisan biologis dalam transmisinya.
Ketiga, kebudayaan adalah sistem yang dipikul bersama oleh para anggota
suatu masyarakat; yakni ia merupakan representatif dari pada anggota
masyarakat yang di pandang lebih secara kolektif dari pada secara
individual. Walaupun ada perbedaan tingkat penerimaan berbagai
anggota masyarakat terhadap pola kebudayaan mereka, kebudayan secara
defenisi adalah representatif dari pada anggota masyarakat yang di
pandang secara kolektif. Terakhir, kebudayaan cenderung terintegrasi.
Berbagai bagian atau komponen kebudayaan cendrung menyatu sedemikian
rupa sehingga konsistensi satu dengan lainnya
Kebudayaan dalam
suatu masyarakat, mempunyai tiga wujud yaitu: pertama, wujud ideal
dari kebudayaan yang disebut adat-istiadat dengan sifat abstrak dan
berupa ide-ide,gagasan,nilai-nilai,peraturan-peraturan. Kedua, sistem
sosial yaitu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat dan bersifat konkrit. Ketiga, disebut dengan
kebudayaan fisik yang terdiri dari benda atau hasil karya manusia
(Koentjara- ninggrat,1990:187)
Ketiga dari wujud kebudayaan itu
saling terkai sama lain dan tak bisa di pisahkan dalam kehidupan
masyarakat. Masing-masing dari wujud kebudayaan akan akan menyatu
sehingga akan melahirkan suatu kebiasaan yang di wujudkankan dalam
berbagai aktifitas dan tindakan dalam kebudayaan suatu masyarakat.
Penggunaan
kebudayaan oleh para pendukungnya diwujudkan dalam kehidupan nyata
sehari-hari, biar sebagai anggota masyarakat dimungkinkan adanya
wadah-wadah berupa pranata sosial. Pranata sosial merupakan suatu sistem
pranata sosial dan kebudayaan yang berpusat pada aktifitas yang
untuk memenufi komplek kebutuhan khusu dalam masyarakat.
(Koentjaraningrat,1990:160)
Dengan sendirinya sistem nilai-nilai
budaya yang di anut masyarakat merupakan salah satu unsur kebudayaan
atau sub-sistem kebudayaan yang juga harus mendapat tempat untuk
dikaji dan dipahami sebagai mana unsur-unsur lainnya. Ada banyak hal
yang dapat dikaji sehubungan dengan kepercayaan, nilai-nilai tersebut,
misalnya mengapa orang percaya akan adanya kekuatan-kekuatan sakti di
luar dirinya dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Pencak Silat adalah
salah satu kebudayaan yang sekian banyak kebudayaan telah tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat khususnya masyarakat Riau sehingga menjadi
kebutuhan bagi mereka disamping kebutuhan lainnya. Salah satu Pencak
silat yang telah tumbuh dan berkembang di Propinsi Riau ini adalah
HIMPUNAN SENI SILAT INDONESIA PERGURUAN PENCAK SILAT e-LANG SRIWIJAYA
SAKTI yang lebih dikenal dengan HIMSSI e-SA.
Thursday, April 27, 2017
Home »
» PERJALANAN PENCAK SILAT HIMSSI (HIMPUNAN SENI SILAT INDONESIA)
PERJALANAN PENCAK SILAT HIMSSI (HIMPUNAN SENI SILAT INDONESIA)
Related Posts:
SEJARAH HIMSSI e-SA SECARA UMUM Bermula dari seorang pendekar silat bernama Asmudin (46 Tahun) dengan nama kecil Teuku Abdul Mun’im Al Qudsi adalah seorang pendekar yang berg… Read More
Arti Lambang Arti lambang HIMSSI berikut: 1. Lingkaran pertama Melambangkan himpunan seni silat Indonesia dan berbagai aliran. Warna kuning melambangkan kejayaan / kemuliaan atas dasar budi luhur dan ata… Read More
Pendiri HIMSSI Organisasi didirikan pada tanggal 30 Maret 1979 oleh Tubagus Nasuha berserta 12 orang pelatih di Gedung Markas Daerah Legiun Veteran Propinsi Sumatera Selatan. Dua belas pelatih yang menjadi pendiri HIMSSI saat ini di… Read More
SEJARAH HIMSSI e-SA DI PROPINSI RIAU Asmudin adalah sosok seorang pendekar yang haus dengan ilmu silat dan ilmu hikmah. Setelah sesampainya di Pekanbaru, melihat prospek yang cerah maka d… Read More
Visi dan Misi Visi Membentuk pesilat handal berprestasi berakhlakul karimah, sehat, kuat lahir dan batin, bermanfaat bagi bangsa dan negara. Misi Mewujudkan kesatuan dan persatuan serta kebersamaan rasa solidaritas dalam keluarga be… Read More
0 comments:
Post a Comment